Sabtu, 29 Januari 2011

6 Stadion Teraneh di Dunia

1. Vesturi á Eiðinum Stadium


Stadion ini digunakan untuk sepak bola di semenanjung pulau . Lokasinya di Pulau Faroe, berkapasitas 3000 orang. Yang tak kalah menarik, juga ada seorang pria di sebuah perahu selama pertandingan terjatuh ke laut saat mengumpulkan bola.


2. Podium Apung Marina Bay


Stadion apung terbesar di dunia yang ada di Singapura. Seluruhnya terbuat dari baja, podium apungnya memiliki panjang 120 m, lebar 83 m, lebih besar 5% dari Stadion Sepak Bola Nasional. Bisa menahan beban seberat 1.070 ton ( sama dengan berat total 9.000 orang, 200 ton perlengkapan, dan 30 ton kendaraan militer). Sedangkan tribun stadionnya berkapasitas 30.000 orang.

3. Stadion Osaka


Stadion ini digunakan untuk baseball di Naniwaku, Osaka, Jepang. Sebelumnya Merupakan markas Nankai Hawks yang kemudian pindah ke Stadion Heiwadai tahun 1988. Sayang kemudian Stadion Osaka dikonversikan menjadi perumahan. karena tidak pernah dipakai oleh pertandingan - pertandingan sepakbola , Stadion Osaka dihancurkan tahun 1998 kemudian dibangun Shopping Center di lokasi tersebut.

Jumat, 28 Januari 2011

9 Binatang Dengan Kekuatan Menakjubkan

1. Gurita: Perubah bentuk, tak terlihat
Jauh di kedalaman laut, sang perubah bentuk dianugrahkan kekuatan yang terbaik oleh alam. Menyembunyikan delapan tentaclenya secara ajaib dari pemangsa potensial yang ada di depan mata menggunakan kamuflase yang mengagumkan.

Menggunakan sel-sel pigmen dan otot khusus untuk mengadopsi warna, pola dan tekstur sekitarnya - membuat seluruh tubuhnya nyaris tak terlihat. Jika kepergok dan merasa terancam oleh pemangsa, makhluk cerdik ini segera menyemprotkan tinta yang menjadi pengalih perhatian yang mulus sehingga ia dapat melarikan diri, DAN menumpulkan indra penyerang nya sehingga sulit untuk melacak.

Sebagai usaha terakhir, gurita dapat berenang dengan cepat menjadikan tubuhnya yang fleksibel masuk melalui celah-celah sempit dan lubang lubang goa, atau jika terpaksa ia akan mengorbankan 1 tentakelnya untuk diputus (mirip ekor kadal) dan tentakel itu bisa tumbuh lagi.



2. Ikan Buntal: Mahluk tak rata dengan racun mematikan
Jangan tertipu oleh wajah manis-nya.buntal, juga disebut blowfish, mungkin tidak diberkati dengan kecepatan atau kelincahan, tetapi ikan low profil dan kaku ini memiliki kemampuan ajaib dapat meningkatkan ukurannya beberapa kali lipat untuk mengintimidasi predator potensial. Ikan memiliki perut elastis, dan "mengembang" oleh meneguk air dan udara sehingga menjadi kembung seperti bola.
Ikan Buntal, meskipun dianggap lezat di Jepang ( fugu), juga sangat beracun.Ikan berisi tetrodotoxin beracun, racun yang sampai 1.200 kali lebih mujarab daripada sianida dan selalu fatal bagi manusia. Bahkan, seekor ikan buntal dilengkapi dengan racun yang cukup untuk membunuh 30 manusia dewasa !!

Selasa, 25 Januari 2011

Hilang Selera Makan Karena Ponsel

Dnipropetrovsk: Seekor buaya di Ukraina menolak untuk menyentuh makanannya selama satu bulan, setelah menelan sebuah telepon genggam, kata beberapa pengurus hewan baru-baru ini.
Buaya sungai Nil berumur 15 tahun yang diberi nama Gena ini, menelan satu telefon genggam ketika seorang pengunjung berusaha mengambil gambar hewan reptil itu pada penghujung Desember, sebagaimana dikutip dari AFP.
Suara dering dapat terdengar dari dalam tubuh reptil tersebut setelah beberapa hari hewan itu menelan telefon genggam tersebut. Eduard Manukyan, wakil dari tempat pemeliharaan hewan itu di kota Dnipropetrovsk di bagian timur Ukraina, mengatakan kondisi Gena memburuk dari hari ke hari tapi pegawai tersebut khawatir operasi untuk mengeluarkan telefon itu juga bisa sangat berbahaya.
"Ia bergerak ke sekeliling kandangnya, masuk ke dalam air tapi tak makan selama satu bulan," kata Manukyan. Dalam upaya untuk menimbulkan reaksi dalam ususnya, para pengurus hewan memberi Gena laxative dan menyuntikkan vitamin ke dalam burung puyuh tapi hewan itu tak mau menyentuhnya. "Sekarang kami akan berusaha menghangatkan air dan udara guna mempercepat pencernaan makanan," kata Manukyan.

Minggu, 23 Januari 2011