Selasa, 12 Februari 2013

Biografi Singkat Habiburrahman El-Shirazy

         Siapa yang tidak kenal Habiburrahman El Shirazy, novelis yang tinggal di Salatiga ini pernah dinobatkan sebagai Novelis No.1 Indonesia oleh Insani Undip Semarang pada 6 Januari 2008. Selain itu sebagian orang mengenalnya sebagai penulis novel best seller berjudul Ayat-ayat Cinta yang dalam waktu tiga tahun sudah menembus oplah sekitar 300 ribu eksemplar. Pria yang lahir di Semarang pada 30 September 1976 ini, telah mempunyai dua orang buah hati bernama Muhammad Ziaul Kautsar, Muhammad Neil Author dari seorang istri bernama Muyasaratun Sa'idah.

Ia memulai pendidikan menengahnya di MTs Futuhiyyah 1 Mranggen dan belajar kitab kuning di Pondok Pesantren Al Anwar, Mranggen, Kabupaten Demak di bawah asuhan K.H. Abdul Bashir Hamzah. Pada tahun 1992, ia merantau ke Surakarta untuk belajar di Madrasah Aliyah Program Khusus (MAPK) Surakarta dan lulus pada tahun 1995. Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan tinggi ke Fakultas Ushuluddin, Jurusan Hadist Universitas Al-Azhar, Kairo dan selesai pada tahun 1999. Pada tahun 2001 lulus Postgraduate Diploma (Pg.D) S2 di The Institute for Islamic Studies di Kairo yang didirikan oleh Imam Al-Baiquri.

Karya Sastra yang Dihasilkan
Kang Abik, demikian novelis ini biasa dipanggil adik-adiknya, semasa SMA pernah menulis teatrikal puisi berjudul Dzikir Dajjal sekaligus menyutradarai pementasannya bersama Teater Mbambung di Gedung Seni Wayang Orang Sriwedari Surakarta (1994).

Selama di Kairo, ia telah menghasilkan beberapa naskah drama dan menyutradarainya, di antaranya: Wa Islama (1999), Sang Kyai dan Sang Durjana (gubahan atas karya Dr. Yusuf Qardhawi yang berjudul ‘Alim Wa Thaghiyyah, 2000), Darah Syuhada (2000). Tulisannya berjudulMembaca Insanniyah al-Islam dimuat dalam buku Wacana Islam Universal (diterbitkan oleh Kelompok Kajian MISYKATI Kairo, 1998). Berkesempatan menjadi Ketua TIM Kodifikasi dan Editor Antologi Puisi Negeri Seribu Menara Nafas Peradaban (diterbitkan oleh ICMI Orsat Kairo).

Beberapa karya terjemahan yang telah ia hasilkan seperti Ar-Rasul (GIP, 2001), Biografi Umar bin Abdul Aziz (GIP, 2002), Menyucikan Jiwa (GIP, 2005), Rihlah ilallah (Era Intermedia, 2004), dll. Cerpen-cerpennya dimuat dalam antologi Ketika Duka Tersenyum (FBA, 2001), Merah di Jenin (FBA, 2002), Ketika Cinta Menemukanmu (GIP, 2004), dll.

Hingga saat ini, karya-karya Kang Abik sudah mencapai puluhan novel. Bahkan beberapa novel telah dialihbahasakan ke dalam bahasa asing dan beredar di luar negeri. Selain itu, beberapa novelnya juga telah dialihwahanakan dan menjadi film favorit. Beberapa karya populer yang telah terbit antara lain: Dalam Mirhab Cinta (Republika, 2007), Di Atas Sajadah Cinta (Republika, 2008), Pudarnya Pesona Cleopatra (Republika, 2004), kumpulan cerpen Gadis Kota Jerash (Mizan Publika, 2009), Ayat-Ayat Cinta (Republika-Basmala, 2004), Ketika Cinta Bertasbih 1 (Republika-Basmala, 2007), Ketika Cinta Bertasbih 2 (Republika-Basmala, 2007), Bumi Cinta (Author Publlishing-Basmala, 2010), Dalam Mihrab Cinta: The Romance (Author Publishing-Basmala, 2010), Ketika Cinta Berbuah Surga (MQS Publishing, 2005), Nyanyian Cinta (Ar-Risalah Product Sdn. Bhd., 2008), dan Cinta Suci Zahrana (Ihwah Publishing House, 2011).
   
 Beberapa karya novelnya telah diangkat menjadi film, antara lain Ayat-Ayat Cinta yang dianggap sebagai film fenomenal, Ketika Cinta Bertasbih yang ditayangkan sebanyak dua episode dan selanjutnya diangkat menjadi sinetron di salah satu stasiun televisi swasta, dan Dalam Mirhab Cinta yang disutradarai langsung oleh Kang Abik.

Penghargaan yang Diraih
Pernah meraih Juara II lomba menulis artikel se-MAN I Surakarta (1994). Pernah menjadi pemenang I dalam lomba baca puisi religius tingkat SMA se-Jateng (diadakan oleh panitia Book Fair’94 dan ICMI Orwil Jateng di Semarang, 1994). Pemenang I lomba pidato tingkat remaja se-eks Keresidenan Surakarta (diadakan oleh Jamaah Masjid Nurul Huda, UNS Surakarta, 1994). Ia juga pemenang pertama lomba pidato bahasa Arab se-Jateng DIY yang diadakan oleh UMS Surakarta (1994). Meraih Juara I lomba baca puisi Arab tingkat Nasional yang diadakan oleh IMABA UGM Yogyakarta (1994). Pernah menjadi pemenang terbaik ke-5 dalam lomba KIR tingkat SLTA se-Jateng yang diadakan oleh Kanwil P dan K Jateng (1995) dengan judul tulisan “Analisis Dampak Film Laga Terhadap Kepribadian Remaja.

Penghargaan bergengsi lain berhasil diraihnya antara lain:
1. Pena Award 2005, Novel Terpuji Nasional 2005, dari Forum Lingkar Pena.
2. The Most Favourite Book 2005, versi Majalah Muslimah.
3. IBF Award 2006, Buku Fiksi Dewasa Terbaik Nasional 2006.
4. Ditahbiskan oleh Harian Republika sebagai Tokoh Perubahan Indonesia 2007.
5. Adab Award, dalam bidang novel Islami diberikah oleh Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
6. Undip Award 2008 sebagai Novelis No. 1 Indonesia, diberikan oleh Insani Undip tahun 2008.
7. Penghargaan Sastra Nusantara 2008 sebagai sastrawan kreatif yang mampu menggerakkan masyarakat membaca sastra oleh Pusat Bahasa dalam Sidang Majelis Sastra Asia Tenggara (MASTERA) 2008.
8. Pada tahun 2008 memperoleh penghargaan dari Menpora sebagai sastrawan yang berjasa mengembangkan sastra Indonesia bermutu sehingga memberikan inspirasi tumbuhnya film nasional yang bermartabat.
9. Paradigma Award 2009 for Outstanding Contribution to the Advancement of Literatures and Art in Indonesia.
10. Lebih dari dua tahun novel Ayat-Ayat Cinta bertengger di daftar Megabest-seller Asia, dan MD Pictures membeli hak cipta novel tersebut dan membuat filmnya.
11. Film Ayat-Ayat Cinta meraup sukses besar di mana-mana. Di Indonesia, bahkan jumlah penontonnya jauh melampaui film box office Hollywood.
12. Lebih dari dua tahun novel Ketika Cinta Bertasbih bertengger di daftar Megabest-seller Asia, dan SinemArt Pictures membeli hak cipta film tersebut dan membuat filmnya.
13. Film Ketika Cinta Bertasbih ternyata meraup sukses besar. Bahkan jumlah penontonnya telah memecahkan rekor Kang Abik sebelumnya, Ayat Ayat Cinta.

Aktivitas Lain
Ketika menempuh studi di Kairo, Mesir, Kang Abik pernah memimpin kelompok kajian MISYKATI (Majelis Intensif Yurisprudens dan Kajian Pengetahuan Islam) di Kairo (1996-1997). Pernah terpilih menjadi duta Indonesia untuk mengikuti “Perkemahan Pemuda Islam Internasional Kedua” yang diadakan oleh WAMY (The World Assembly of Moslem Youth) selama sepuluh hari di kota Ismailia, Mesir (Juli 1996). Dalam perkemahan itu, ia berkesempatan memberikan orasi berjudul Tahqiqul Amni Was Salam Fil ‘Alam Bil Islam (Realisasi Keamanan dan Perdamaian di Dunia dengan Islam). Orasi tersebut terpilih sebagai orasi terbaik kedua dari semua orasi yang disampaikan peserta perkemahan tersebut. Pernah aktif di Mejelis Sinergi Kalam (Masika) ICMI Orsat Kairo (1998-2000). Pernah menjadi koordinator Islam ICMI Orsat Kairo selama dua periode (1998-2000 dan 2000-2002). Sastrawan muda ini pernah dipercaya untuk duduk dalam Dewan Asaatidz Pesantren Virtual Nahdhatul Ulama yang berpusat di Kairo. Pernah memprakarsai berdirinya Forum Lingkar Pena (FLP) dan Komunitas Sastra Indonesia (KSI) di Kairo.

Sebelum pulang ke Indonesia, di tahun 2002, ia diundang Dewan Bahasa dan Pustaka Malaysia selama lima hari (1-5 Oktober) untuk membacakan pusinya dalam momen Kuala Lumpur World Poetry Reading ke-9, bersama penyair-penyair negara lain. Puisinya dimuat dalam Antologi Puisi Dunia PPDKL (2002) dan Majalah Dewan Sastera (2002) yang diterbitkan oleh Dewan Bahasa dan Pustaka Malaysia dalam dua bahasa, Inggris dan Melayu. Bersama penyair negara lain, puisi kang Abik juga dimuat kembali dalam Imbauan PPDKL (1986-2002) yang diterbitkan oleh Dewan Bahasa dan Pustaka Malaysia (2004).

Pada pertengahan Oktober 2002, ia diminta ikut menerjemahkan Kamus Populer Bahasa Arab-Indonesia yang disusun oleh KMNU Mesir dan diterbitkan oleh Diva Pustaka Jakarta (2003). Ia juga diminta menjadi kontributor penyusunan Ensiklopedia Intelektualisme Pesantren: Potret Tokoh dan Pemikirannya terdiri atas tiga jilid yang ditebitkan oleh Diva Pustaka Jakarta (2003).

Antara tahun 2003-2004, ia mendedikasikan ilmunya di MAN I Jogjakarta. Selanjutnya sejak tahun 2004 hingga 2006, ia menjadi dosen Lembaga Pengajaran Bahasa Arab dan Islam Abu Bakar Ash Shiddiq UMS Surakarta. Saat ini ia mendedikasikan dirinya di dunia dakwah dan pendidikan lewat karya-karyanya dan pesantren Karya dan Wirausaha Basmala Indonesia bersama adik (Ahmad Munif El-Shirazy, Ahmad Mujib El-Shirazy, Ali Imron El-Shirazy) dan sahabatnya, Prie GS.

Kang Abik pernah menjadi sutradara dalam film Dalam Mirhab Cinta (2010) yang diangkat dari novelnya. Ia juga pernah menjadi penulis skenario dalam sinetron Ketika Cinta Bertasbih: The Series (2011) yang ditayangkan di salah satu televisi swasta dalam rangka menyambut bulan Ramadhan.

Biografi :
Tempat & Tanggal Lahir :
Semarang, 30 September 1976

Nama Lengkap :
Habiburrahman El Shirazy

Habiburrahman adalah sarjana Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir dikenal sebagai dai, novelis, sutradara dan penyair. Karya-karyanya banyak diminati tak hanya di Indonesia, tapi juga negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura dan Brunei. Karya-karya fiksinya dinilai dapat membangun jiwa dan menumbuhkan semangat berprestasi pembaca. Diantara karya-karyanya yang telah beredar dipasaran adalah Ayat-Ayat Cinta (telah dibuat versi filmnya, 2004), Di Atas Sajadah Cinta, Ketika Cinta Berbuah Surga (2005), Pudarnya Pesona Cleopatra (2005), Ketika Cinta Bertasbih 1 (2007), Ketika Cinta Bertasbih 2 (Desember, 2007) dan Dalam Mihrab Cinta (2007). Kini sedang merampungkan Langit Makkah Berwarna Merah, Bidadari Bermata Bening, dan Bulan Madu di Yerussalem.

Filmography :
Director :
- Dalam Mihrab Cinta (2010)

Writer :
- Ayat -ayat Cinta (2004)
- Di Atas Sajadah Cinta (2004)
- Ketika Cinta Berbuah Surga
- Pudarnya Pesona Cleopatra
- Ketika Cinta Bertasbih 1 (2007)
- Ketika Cinta Bertasbih 2 (2007)
- Dalam Mihrab Cinta (2007)
- Langit Makkah Berwarna Merah
- Bidadari Bermata Bening
- Bulan Madu di Yerussalem